Minggu, 24 Juli 2011

FF | YEWOOK | YOU WILL GET PROBLEMS CHOI SIWON | ONESHOOT

Author : Cho Kyufa as me as Uul Ulfah TMc
Rating : AG [All Ages]
Genre : Angst, Romance (maybe?)
Cast : Kim Jongwoon as Yesung (namja)
          Kim Ryeowook as Wookie (yeoja)
          Lee Sungmin as Sungmin (namja)
          Cho Kyuhyun as Kapten Kyu (namja)
          Lee Hyukjae as Hyukkie (yeoja)
          Choi Siwon (gender tak dikenal -__- *gue ditabok Siwonest*)
          And other cast ---

Disclaimer : All cast belong to God, and this FF belongs to me!!
NO PLAGIAT because I hate a plagiator (?)

Summary : Cinta bisa hilang karena KEJAHATAN. Jadi, jagalah cintamu sebelum kejahatan merenggutnya *summary macam apa ini?*
Backsound : Taeyong – I Love You (OST Athena) *readers tau kan lagunya?*
Follow this story and..
CEKIDOT….

-----------

Mengapa terasa begitu sakit? Sangat sakit?
Aku terduduk di tepi makam. Dengan nama yang tertera di batu nisan “Kim Ryeowook”.
Dia pergi begitu cepat. Andai saja waktu dapat diputar kembali, aku hanya ingin minta satu kepadamu Tuhan. Hanya satu! Aku ingin menggantikan posisinya saat itu. Saat dimana terjadi perang nyawa tersebut.
Awas saja kau Choi Siwon!! Tunggu pembalasanku!!

-Flashback 2 months ago-

Sekarang, aku sedang makan bersama kekasihku. Kim Ryeowook. Oh ya! Perkenalkan, namaku Kim Jongwoon. Biasa dipanggil Yesung. Sekarang, aku bekerja menjadi seorang pembasmi kejahatan (?) atau setara dengan densus 88. Dan Kim Ryewook atau biasa kupanggil Wookie, dia adalah coupleku dan membantuku saat melawan teroris-teroris Korea (?)
“Akhirnya kita bisa makan bersama Wookie~” Kataku dengan nada gombal
“Ne chagi~. Aku sangat lelah dengan pekerjaanku ini” Balasnya dengan dengusan
Andai saja aku tidak memaksamu untuk bekerja denganku, pasti kau tidak akan lelah seperti sekarang. Aku memang ppabo wookie-ah. Jeongmal mianhae.
“Hmm chagi, bagaimana kabar Choi Siwon? Teroris yang berhasil kabur?” Tanyanya
Choi Siwon? Teroris yang
“Entahlah! Ketua sudah menyuruh Sungmin untuk mendeteksi keberadaannya. Tapi hasilnya nihil” Jawabku kemudian tertunduk
“Jeongmal mianhae chagi~ andai saja waktu itu kau tidak menolongku, Choi Siwon tak akan berhasil kabur dari kejaranmu” Katanya dan juga menunduk
“Aniyo~ chagi~ Ini bukan salah siapa-siapa. Dianya saja yang terlalu cepat lari. Kau tahu kan kalau kakinya itu sangat panjang? Jadi, cukup mudah baginya untuk lari dari kejaran kita kekeke~” Kataku sambil terkekeh
Dia tersenyum. Ku genggam tangannya dan menatapnya lekat.
“Kau tahu? Aku sangat mencintaimu Wookie-ah. Saranghae” Kataku dan mengecup pipinya
“Aku tahu itu Yesung-ah hahaha” Balasnya sambil tertawa
Aku dan Wookie pun berbincang-bincang dan bercanda ria. Sudah lama kami tak melakukan hal seperti ini. Hahaha (?)

Tituut..tituuut..tituut.. *anggap bunyi bel peringatan*

Suara dari ruangan pusat berbunyi. Pertanda adanya bahaya.
“Kau dengar itu?” Tanya Wookie
“Bahkan sangat jelas di telingaku. Ada apa lagi ini? Mengganggu saja” Kataku mendengus kesal
Wookie berdiri dan menarik tanganku. Dia berlari membawaku ke ruangan pusat.

-di depan ruang pusat-
Ketua Kyu telah berdiri tegap di di pintu ruang pusat.
“Choi Siwon kembali berulah. Yang dijadikan sasarannya sekarang adalah sebuah pasar pusat yang berada di dekat salah satu dorm boyband ternama di Korea” Kata kapten Kyu dengan jelasnya.
“Dan sekarang, aku menugaskan kepadamu Kim Jongwoon, Kim Ryeowook dan Lee Sungmin untuk pergi ke daerah itu dan mengamankan semua warga” Suruh kapten Kyu tegas
“Siap Kapten” Kataku, Wookie dan Sungmin tak kalah tegasnnya
“Saya telah mengamankan warga sekitar. Kau tinggal mencari jejak Choi Siwon dan bom yang dipasangnya. Kira-kira, kurang dari 2 jam bomnya akan meledak” Kata kapten Kyu
“Ini” Kata sekertaris kapten Kyu (Lee Hyukjae) dan memberikan 3 buah handgum dan snapper (sejenis pistol) kepadaku, Wookie dan Sungmin.
Kami berttiga (read : Yesung, Wookie dan Sungmin) mengambil senjata-senjata tersebut.
“Baiklah! Semoga kali ini, kalian berhasil menangkap Choi Siwon yang sejak dulu tak berhasil kita tangkap” Tegas kapten Kyu
“Ne kapten” Balasku dan segera keluar untuk mengambil mobil.
“Cepat naik” Suruhku pada Wookie dan Sungmin
Di dalam mobil, kami mempersiapkan semua peralatan. Mulai dari mengisi peluru handgum dan snapper, memakai baju anti peluru dan lain-lainnya.

-15 menit kemudian-
“Sudah sampai! Sebaiknya, aku dan Sungmin saja yang menangani Choi Siwon. Kau, tinggallah disini untuk berjaga-jaga. Jika kau melihat Siwon, langsung hubungi aku lewat handy (telfon tanpa kabel) ini. Arraseo?” Suruhku padanya
“Tapi, aku ingin ikut bersamamu chagi~” Balasnya
“Andwae chagi~ kau tahu kan sifat Siwon bagaimana? Dia akan melakukan apa saja tanpa peduli siapapun yang dihadapinya” Kataku dengan sedikit keras
“Aku tahu itu Sungie. Tapi, aku juga ingin menjadi berguna bagi kapten. Aku tak ingin hanya berdiam diri disini tanpa melakukan apapun” Balasnya tak kalah kerasnya
“Apa yang kau katakan? Kau berguna. Aku menugaskanmu untuk berjaga-jaga disini!!”
“Sudahlah Wookie~ kau tunggu saja disini” Kata Sungmin melerai
“Kumohon Sungie~ Sungmin~. Kali ini saja. Buat apa kapten memberikanku handgum dan snapper kalau aku tak menggunakannya?” Tanyanya dengan wajah yang memelas
“Baiklah Wookie~. Sungmin, kau ke arah sana! Aku dan Wookie akan ke sana” Suruhku
Kami pun berpisah. Sungmin sendiri dan aku bersama Wookie.

Wookie POV

Saat sampai di tempat yang ditugaskan oleh Kyu, semuanya sudah terlihat sepi.
“Sudah sampai! Sebaiknya, aku dan Sungmin saja yang menangani Choi Siwon. Kau, tinggallah disini untuk berjaga-jaga. Jika kau melihat Siwon, langsung hubungi aku lewat handy (telfon tanpa kabel) ini. Arraseo?” Suruh Sungie kepadaku
Apa ini? Aku juga ingin ikut menangani Choi Siwon. Sang teroris yang di cap sebagai “pelari tercepat” dan sudah masuk dalam chart “The faster run in the world” ckckck sangat hebat!!
“Tapi, aku ingin ikut bersamamu chagi~” Balasku
“Andwae chagi~ kau tahu kan sifat Siwon bagaimana? Dia akan melakukan apa saja tanpa peduli siapapun yang dihadapinya” Katanya dengan sedikit keras
Aku tersentak kaget. Bagaimana bias Sungie menjadi seperti ini? Aku juga ingin menjadi berguna di mata mu (Sungie), kapten dan lainnya.
“Aku tahu itu Sungie. Tapi, aku juga ingin menjadi berguna bagi kapten. Aku tak ingin hanya berdiam diri disini tanpa melakukan apapun” Balasku tak kalah kerasnya
“Apa yang kau katakan? Kau berguna. Aku menugaskanmu untuk berjaga-jaga disini!!”
“Sudahlah Wookie~ kau tunggu saja disini” Kata Sungmin melerai
“Kumohon Sungie~ Sungmin~. Kali ini saja. Buat apa kapten memberikanku handgum dan snapper kalau aku tak menggunakannya?” Tanyaku dengan wajah yang memelas
“Baiklah Wookie~. Sungmin, kau ke arah sana! Aku dan Wookie akan ke sana” Suruhnya
Yess!! Akhirnya~ Ya Tuhan, semoga saja aku berhasil mendapatkan Choi Siwon dan memasukkannya ke “Penjara Khusus Teroris XD”
Aku dan Sungie berpisan dengan Sungmin. Dia (Sungmin) mencari jejak Choi Siwon di bagian kiri pasar. Sedangkan aku dan Sungie di bagian kanan pasar.
“Kau harus berhati-hati Wookie~. Perhatikan sekitarmu! Jangan sampai Choi Siwon lepas dari pandanganmu!” Kata Sungie menasehati
Aku hanya mengagguk  dan tersenyum. Kemudian, kuambil senjata dari kantongku.
Kami (Aku dan Yesung) berjalan bersama sambil mengawasi sekeliling.
“Heii lihat Sungie! Ada anak kecil disitu” Teriakku
“Baiklah. Kau pergilah mengamankan anak kecil itu. Biar aku yang mencari bom yang dipasang Choi Siwon” Balasnya kemudian melesat pergi.
Kuhampiri anak kecil itu yang masih menangis dan terduduk.
“Gwaenchana adik kecil?” Tanyaku dan memandangnya khawatir
“Gwaenchana eonnie” Jawabnya
Kubersihkan wajahnya dari air mata.
“Uljima!!” Kataku dan menggendongnya
Aku hendak berlari keluar untuk mengamankan anak kecil ini. Tapi, mataku tertuju pada sebuah benda yang sangat familiar bagiku.
“BOM?” Tanyaku pada diri sendiri
Kuturunkan anak kecil itu dan menyuruhnya untuk berlari keluar dan masuk ke dalam mobil. Seakan tahu keadaan, anak kecil itu pun berlari keluar. Kemudian, ia masuk ke dalam mobil yang kutunjukkan kepadanya.
“Bom? Handy? Dimana Handyku?” Tanyaku pada diri sendiri sambil mencari-cari Handy untuk memberitahu kepada Sungie dan Sungmin. Aigoo~ aku lupa membawanya tadi. Dasar ppabo!!
“Omo? 10 menit lagi? Bagaimana caraku menghentikan bom ini?”
Aku pun menjadi kalang kabut. Ingin menghentikan bom ini, tapi aku tak tahu caranya. Huft~ menyebalkan.
Kuingat kembali masa-masa saat aku dan Sungie berusaha untuk menghentikan bom.
“Putuskan kabel merahnya *author ngasal*. Ya!! Kabel merahnya!!” Kataku menyemangati
Kubongkar bom itu dengan perlahan dan teliti (?) dengan alat yang sudah kusiapkan.
“Aigo~ 2 menit lagi? Bagaimana ini? Apa aku harus keluar dari tempat ini? Ah! Aniyo~ aku ingin menyelamatkan tempat ini”
Aku melihat kabel merah yang sangat tipis.
“Apakah yang ini?” Pikirku
5 detik
Tanpa piker panjang, kuputuskan kabel merah itu. Kututup telingaku. Aku takut kalau terjadi apa-apa denganku dan bom yang telah kutangani (?) ini.
“Yess! Tidak terjadi ledakan. Syukurlah!!” Teriakku
“Haha.. Selamat nona! Kau berhasil menghentikan detik-detik terakhir bom itu!” Teriak seorang namja dari arah belakangku.
Aku berbalik untuk menatapnya. Alangkah kagetnya aku melihat Choi Siwon yang sudah berdiri tegap dengan tangan yang berada di saku jasnya.
Kuambil handgum dan mengarahkannya ke Choi Siwon. Aku hendak menembak tepat di dadanya. Tapi..
Doorrr
Sebuah tembakan mengenai lengan kananku dan membuat handgum ku terjatuh.
“Auhh” Rintihku
Darah mengalir deras dari pusat (?) tembakan Choi Siwon
Aku berusaha untuk mengambil handgum yang terletak hanya beberapa centi dariku. Meskipun itu sangat sulit.
“Jangan macam-macam nona. Atau…”
Kata-kata Choi Siwon sebuah peluru tepat mengenai punggungnya
“atau apa Choi Siwon?” Tanya Sungmin
Siwon berbalik dan menatap kesal Sungmin. Choi Siwon kemudian berlari ke arahku dan mendekapku (untuk dijadikan sandera)
“Letakkan semua senjatamu!!” Suruh Choi Siwon
“Andwae Sungmin!! Lawan dia. Jangan kau taruh senjata itu” Teriakku
“Apa kau mau mati?” Tanya Siwon dan mengarahkan ujung pistolnya ke dahiku
Sungmin yang mengetahui bahwa keadaan sedang yang sedang genting, menaruh semua senjata yang dibawanya
Aku berusaha untuk sebisa mungkin mengambil handgum
“sedikit lagi Wookie” Batinku
Saat handgum kupegang, aku langsung menembak perut Choi Siwon. Karena kaget dan kesakitan, ia juga melepaskan pelurunya tepat di dahiku.
“Yeoja pabo!!” Teriak Choi Siwon
Darah segar mengalir membanjiri wajahku. Kulihat Choi Siwon berdiri dan lari. Seketika itu juga, Sungmin dan Sungie menghampiriku
“Wookie!!” Teriak Sungie
Saat Sungie berada dihadapanku semuanya tampak gelap. Gelap yang sangat pekat.
Wookie POV End

Yesung POV
Kudengar bunyi tembakan. Tapi, siapa yang di tembak dan siapa yang menembak? Aku yakin salah satu dari mereka adalah Choi Siwon! Tapi yang satunya? Ya Tuhan.
-----
Aku merasa kaget melihat Wookie yang tergulai lemas dengan darah segar yang memenuhi wajahnya. Walaupun aku melihat dari jauh, tapi Wookie sangat terlihat jelas.
“Wookie” Teriakku dan menghampiri Wookie
Saat berada di hadapannya, ia pingsan.
“Sungmin, cepat kau telfon ambulance!!” Suruhku
“Ne hyung” Balasnya dan kemudian keluar untuk menelfon
Kuangkut tubuh Wookie dan menatapnya nanar
“Wookie, bertahanlah!! Aku yakin, kau pasti selamat!” Kataku pada Wookie yang tidak sadarkan diri.
“ambulancenya sudah dating hyung!” Teriak Sungmin
“Ne. Kau bawa mobil, biar aku yang menemani Wookie di ambulance ini” Suruhku
Sungmin mengangguk. Aku masuk kedalam Ambulance dan menggenggam tangan Wookie.

-di dalam ambulance-
Kubersihkan wajah Wookie yang berlumuran darah dengan hati-hati.
“Ini semua salahku Wookie. Andai saja aku tidak meninggalkanmu, pasti tidak ada yang terjadi dengan dirimu” Rutukku dalam hati
“Hmm..hmm.. di..di..mana a..ku?” Gumam Wookie
“Wookie? Sabar Wookie. Kita sudah hamper sampai di rumah sakit” Kataku tegang
“Jeongmal mianhae Sungie~ ini semua salahku. Choi Siwon kabur lagi!” Katanya
Kulihat matanya yang mulai berkaca-kaca. Kusapu bibirnya lembut kemudian menatapnya lekat.
“Aniyo chagi~. Akulah yang salah. Andai saja aku tidak meninggalkanmu” Kataku sambil tertunduk
“Sungie~ aku mau tidur. Bangunkan aku kalau kita sudah sampai di rumah sakit yaa” Suruhnya sambil tersenyum
Apa maksudnya? Tidur? Jangan-jangan… Kubuang fikiran negatifku jauh-jauh.
Tangan Wookie terlepas dari genggamanku. Apakah dia tidur? Atau benar-benar tidur?
Aku menaruh tanganku di bawah hidungnya. Memastikan apakah masih ada hembusan nafasnya. Tapi.. “Ya Tuhan!! Jangan kau ambil Wookie.” Teriakku
Aku mengguncang-guncang tubuh Wookie dan menyuruhnya untuk bangun. Tapi tidak ada respon darinya. Dia hanya diam dan mengacuhkan teriakanku.
Aku terisak. Kututup wajahku dengan telapak tanganku.
“Haruskah secepat ini? Kau tak adil Tuhan!! Kau tak membiarkanku bahagia!!” Desisku
Choi Siwon. Awas kau!!
- flashback 2 months ago end-

Ku benar-benar PENJAHAT Choi Siwon!! Kau telah merenggutnya dariku. Aku yakin, kau akan mendapatkan balasan yang LEBIH dari apa yang telah kau lakukan. INGAT ITU!!

~THE END~

Jelekkan? Ya iyalah XD
Jeongmal mianhae kalo epep kali ini banyak menggunakan kata ‘aku’ dan banyak yang tidak dimengerti. Untuk itu, author membutuhkan kritik dan saran yang membangun bilamana (?) banyak kesalahan XD *banyak bacot ~.~
mianhae juga kalo judal tidak sesuai cerita kekeke~ *heh?
Don’t be silent readers
Hanya dengan RCL (Read, Comment and Like), readers dapat membuat author bahagia *lebay mode on* baik itu yang sengaja ataupun tidak sengaja baca *wajib bagi yang kena tag!!* #maksa
Bagi yang kena  tag, terus tidak suka denga epep ini, bisa di hapus dari list tag (?) kok ^^
Gomawo ^^

0 komentar:

Posting Komentar