Rabu, 28 Maret 2012

When You Believe

Mau ngepost lagu gue. Dijamin asik buat didengar dan jadi motivasi bagi kalian, merinding banget dengernya, sumpah -___-V. Pertama denger pas Charice duet sama So Hyang. Setelah berkelana di berbagai blog, akhirnya gue tau penyanyi aslinya siapa. Dan jeng..jeng.. Whitney Houston yang udah meninggal beberapa waktu lalu dan Mariah Carey yang faktnya punya suara 4 oktaf -kalau gak salah- yang menyanyikan lagu ini. Lagu ini Original Soundtrack dari film "Prince of Egypt". Let's see~

Many nights we've prayed
With no proof anyone could hear
In our hearts a hopeful song
We barely understood


Now we are not afraid
Although we know there's much to fear
We were moving mountains long
Before we knew we could


There can be miracles, when you believe
Though hope is frail, it's hard to kill
Who knows what miracles you can achieve
When you believe, somehow you will
You will when you believe


In this time of fear
When prayers so often prove(s) in vain
Hope seems like the summer birds
Too swiftly flown away


Yet now I'm standing here
My heart's so full I can't explain
Seeking faith and speaking words
I never thought I'd say


There can be miracles, when you believe
Though hope is frail, it's hard to kill
Who knows what miracles you can achieve
When you believe, somehow you will
You will when you believe


They don't (always happen) when you ask
(Oh)
And it's easy to give in to your fears
(Oh...Ohhhh)
But when you're blinded by your pain
Can't see your way straight throught the rain
(A small but )still resilient voice
Says (hope is very near)
(Ohhh)


There can be miracles
(Miracles)
When you believe
(Lord, when you believe)
Though hope is frail
(Though hope is frail)
It's hard to kill
(Hard to kill, Ohhh)
Who knows what miracles,you can achieve
When you believe, somehow you will(somehow,somehow, somehow)
somehow you will
You will when you believe


You will when you
You will when you believe
Just believe...in your heart
Just believe
You will when you believe~




Charice ft So Hyang

Kalau liat videonya, bulu kuduk gue berdiri dengan sendirinya tanpa ada perintah dari saraf *ceileh*. Gue suka banget sama lagunya, apalagi pas bagian :


"There can be miracles, when you believeThough hope is frail, it's hard to killWho knows what miracles you can achieveWhen you believe, somehow you willYou will when you believe"
"Keajaiban akan datang ketika kita percaya " 


Semoga banyak yang suka lagunya, karena gue suka banget lagunya *nahloh*. Awalnya gue suka lagu ini karena Charice yang nyayi , tapi setelah mencari asal-usulnya, gue jadi ngefans berat sama lagunya. Setiap nyalaiin laptop, dua video diatas yg gue liat dan pandang dengan penuh penghayatan *apa ini?*


Oke, see you at the next post :))

Selasa, 20 Maret 2012

~Catatan Kecil Diva~

Masih nemuin file gak jelas.
Let's see~

~Catatan  Kecil Diva~

----------
Teman? Nggak ada satupun. Di dunia ini mungkin memang tidak ada teman yang sempurna yang sesuai dengan tipe temanku. Yang ku anggap teman adalah orang yang mampu membuatku tenang di saat aku sedang galau. Mampu memberikan solusi terbaik dan bijak di saat aku butuh saran. Mampu menasihatiku dengan lembut dan tanpa menyinggungku di saat aku melakukan kesalahan. Mampu menghiburku dengan hiburan yang benar-benar menghibur di saat aku sedih. Mampu mengerti akan apa yang ku inginkan. Tidak melakukan hal-hal yang membuatku sebal! Huh.. sulitnya… aku saja tidak mampu menjadi teman diriku sendiri sebab aku tak mampu melakukan itu semua.
-----------

Aku membaca sebuah catatan yang tanpa sengaja kudapatkan di bawah bangku temanku. Kubaca semua isinya. Ya Tuhan!! Semoga saja bukan dia yang menulis semua ini. Semoga saja.
Aku melangkah keluar kelas dan untuk mencari Diva. Ternyata, dia sedang melamunkan sesuatu. Entah itu cowok idolanya ataukah masalah keluarganya. Aku berharap, semoga aku dapat mengetahui sebagian dari rahasia yang ia simpan. Bukan untuk membocorkannya, tapi untuk memahami seperti apa kondisinya. Begitulah makna dari seorang teman (menurutku).
“Heii Div, ini catatan lu bukan?” Tanyaku pada Diva dan menyodorkan selembar kertas
Diva yang kaget menoleh ke arahku dan menatapku dengan tampang yang kesal.
“OMG.. Itu kertas gue. Lu nemu dimana?” tanyanya dengan memasang wajah yang kaget
“Di bawah meja lu. Untung aja gue yang nemuin. Coba aja orang lain, bakalan sengsara hidup lu” Kataku
Diva merobek-robek kertas yang kusodorkan tadi menjadi serpihan-serpihan kecil lalu membuangnya ke tempat sampah.
“Lho? Kok dirobek sih?” Tanyaku
Tidak ada respon dari Diva. Tiba-tiba Rara datang dengan membawa kebutuhan sehari-harinya (handphone). Rara datang dengan membawa setumpuk baju #plakk
Rara datang dengan tampang polosnya *hueek* dan ikut bergabung denganku dan Diva. Jadilah kami sebuah grup yang dapat dikatakan sebagai grup ‘penggosip’ *hahahaha*
Aku menceritakan catatan Diva yang telah kubaca tadi kepada Rara. Kenapa aku menceritakan kepada Rara? Ya!! Karena hanya aku, Rara dan Cathy yang mengetahui sebagian rahasia Diva. Berhubung karena Cathy sibuk dengan ternak-ternaknya, jadi dia tidak bisa ikut bergabung dengan kami bertiga.
“Lu yang sabar ya Div, gue emang bukan temen yang bisa ngebuat lu seneng disaat galau. Tapi, kalo lu butuh hiburan, gue bisa kok. Gue kan pelawak” Kataku dengan nada menghibur
“Iya Div. gue sih mau aja ngasih solusi ke elu. Tapi, elunya aja yang ga’ pernah nyeritaiin masalah lu. Mana bisa gue ma Clara ngebantu lu?” Lanjut Rara
“Betul tuh Div. Andai aja gue ini *sambil nunjuk diri* aladin, gue bakalan ngabulin semua permintaan lu” Sambungku
“Semua yang lu minta Div, semuaaanyaaa” Kata Rara dengan nada yang berlebihan atau bahasa gaulnya lebay
Diva yang semenjak tadi hanya berdiam diri di mesjid #plakk
Diva yang semenjak tadi hanya berdiam diri mendengar dan mencermati semua kalimat yang dilontarkan oleh bibir seksiku dan juga bibir bonyok Rara *ditabok Rara*, kini angkat bicara.
“Makasih ya Clara, Rara. Lu emang temen gue deh poko’nya” Kata rara sambil menggenggam tanganku dan juga tangan Rara *najong.. Jijay deh (muntah)*
“Eh.. ngemeng-ngemeng, siapa sih cowo’ yg lu idam-idamin?” Tanya Rara antusias
Tiba-tiba Cathy keluar denga segerombolan ternaknya (Nana, Yesyu dan Kishy) dan bersiul-siul untuk Diva.
“Ciyee..Ciyee.. Siapa tuh Div?” Tanya Nana dengan nada menggoda
“Apaan sih? Kaga’ ada tau’!” Kata Diva dan beranjak masuk ke dalam kelas
“Eh? Lu mo kemana Div?” Tanya Cathy
“Mau cari angin. Mau ikut?” Ajak Diva
“Cari angin ko’ di dalem? Apa jangan-jangan… Lu mo buang angin lagi?” Teriak Yesyu dengan suara yang sangat besar dan membahana yang membuat semua daun pohon jatuh berguguran *lebay amat*
“HAHAHAHAHA”
Terdengar sorakan tawa dari semua murid yang mendengar perkataan Yesyu. Diva yang terlanjur marah, masuk ke dalam kelas dengan membawa bekal kekesalan dan amarah. Yesyu yang merasa bersalah, mengikuti Diva.
“Div, maapin gue!!” Teriak Yesyu
“Iya!!” Teriak Diva
“Yess.. Gue dimaapin. Cihuyy” Sorak Yesyu kegirangan
Kulihat Diva menduduki kursinya. Aku mengikutinya dan duduk di sebelahnya. Bersamaan dengan itu, bel keramat berbunyi.
Kriiiing…Kriiing

Stengah jam berlalu
Bosan! Sabuah kata yang menggambarkan hatiku saat ini. Pelajaran yang membuat kelas sangat hening, sunyi dan senyap karena tak ada secuil pun ciutan burung yang berkokok *heh?*
“Hoaam”
Aku menguap.
“Tahan Clara.. Satu jam lagi. Tahaan. Tahaan!!” Batinku dan menyemangati diriku
Aku menoleh ke arah Diva. Dia sedang menulis sesuatu. Aku tersentak kaget. WHAT? Apakah semua yang ditulisnya benar-benar pengalamannya? Kusobek selembar kertas lalu menuliskan sesuatu untuknya.

----------
Dear Diva…
Gue ga’ bakalan jauhin lu. Setelah membaca (tepatnya mengintip) semua yang lu tulis, gue merasa ada sesatu yang nyuruh gue untuk bantuin buat ngadepin masalah lu. Gue janji. Selama gue bisa bantuin lu, apapun yang lu butuhkan, gue bakalan kabulin. Ini bukan masalah gue kasian ma elu. Ini semua karena gue merasa jadi temen lu. Lu ga’ bakalan sendiri. Gue bakalan nemenin lu sampe kita lulus ato sampe Tuhan misahin kita.
Gue harap, lu nyimpan catatan ini baik-baik dan ga’ bakalan lupa nih catatan gue ;)

                                                                                                By : Clara
-----------

Aku memberikan catatan tersebut kepada Diva saat pulang sekolah. Aku tak ingin melihat reaksinya ketika membaca catatan ini. Aku hanya berharap. Semoga saja catatanku ini berguna baginya. Semoga saja.

~~~~ END ~~~~

Asli, gaje banget nih tulisan. Sumpah! Gue malu sendiri bacanya -3- /.\

Cerpen "Surat Untuk Diva"

Kebetulan lagi utak atik folder word dan menemukan sebuah file yang agak aneh. Gue buka dan membaca isinya. Yah, gue geli juga bacanya, agak lebay gitu -_-
Mau tau isinya? Jamaah~ *mendadak jadi ustas Maulana*
Let's see~

-------


Aku berjalan menuju kelasku. Tepatnya, di sudut lantai dua. Sangat jauh kan? Itulah salah satu penderitaanku. Ku naiki satu per satu anak tangga dengan langkah yang gontai dan santai. Tiba-tiba…
“Eh bol, lu udah ngerjain peer ga’?” Tanya temanku yang bernama Diva
“Ehh? Emangnya ada peer?” Tanyaku balik
“Aduh.. Clara yang cantik, manis dan juga imut.. *Diva muntah* Lu ga’ ingat peer kita apa?”
“Sori-sori aje Div. Seingat gue, guru-guru ga’ pernah ngasih kita peer deh?”
“Emang  ga’ ada peer. Muka’ lu ko’ kusut banget? Lu ga’ nyetrika sebelum berangkat ya?” Tanya Diva
“Enak aja lu. Disetrika ga’ disetrika, muka gue tetep kusut ko’ *o.O*” Jawabku
“Ehh.. Kita duduk bareng ya.. Ada yang mo gue ceritai ma lu” Lanjutku dan beranjak masuk ke kelas untuk menaruh tas.
Diva mengikutiku dari belakang.
“Heh? Trus, si Sisi ma Silvi mo lu kemanain?” Tanya Diva dengan wajah yang heran
“Sisi ma Silvi duduk bareng lah..” Jawabku dan menaruh tas di samping kursi Diva.
Ku pindahkan tas Silvi ke mejaku tanpa meminta konfirmasinya dan meminta izin kepada Sisi untuk duduk bersama dengan Diva. Sisi mengizinkanku. Yeah!!
“Sial bin mampus” Teriak Diva dan membuatku yang berada di sampingnya dan juga teman-temanku yang lain menoleh ke arahnya.
“Lu kenapa?” Tanyaku dengan wajah yang imut #plakk
Diva yang merasa jadi artis dadakan hanya cengengesan tidak jelas
“Temen-temen, lu balik deh ke alam lu masing-masing” Suruh Diva ke seluruh penjuru kelas
Teman-teman yang menoleh tadi pun melanjutkan aktivitasnya. Tiba-tiba Silvi datang dan memasang wajah polos.
“Lho? Ngapain lu mindahin tas gue?” Tanya Silvi
“Hehehe… Maap yaa.. Gue pinjem tempat duduk lu.. Sehariii aja” Kataku dengan nada memohon.
“Iya deh.. Karna gue baek hati dan tidak kikir kepada siapapun, maka gue terima tantangan lu!” Kata Silvi
“Maksud lu?” Tanyaku dan Diva berbarengan
“Ahh.. Kaga’. Gue keluar dulu yaa.. dadaw!!” Kata Silvi dan melambaikan tangannya
Aku dan Diva yang heran kemudian saling memandang.
“Temen lu aneh yaa?” Tanyaku
“Tau ah.. Gelap” Jawabnya
“Maksud lu?” Tanyaku lagi
“Kaga’ bang..”

Tiba-tiba, bel pertama berbunyi. Tanda mulainya pelajaran
Kriiiing…Kriiiing
“Ihh.. Benci deh gue” Gumam Diva yang tanpa sengaja terdengar olehku
“Lu kenapa?” Tanyaku
“Matematika tau” Kata Diva
“Emang kenapa matematika?” Tanyaku dengan tampang polos
“Dia masuk rumah sakit.. Lu ga’ tau ya?” Tanya Diva
“Ahh?”

Tiba-tiba, guru matematika (Bu’ Rosa) pun datang seperti hari-hari biasanya. Dia membawa beberapa lembar kertas. Aku menoleh ke arah Diva dan melihatnya dengan tampang yang kaget. Keringat mulai bercucuran di penjuru kulitnya. Wajahnya pucat dan tangannya dingin.
“Lu kenapa Div?” Tanyaku dengan nada yang takut
“Gue lupa kalo hari ini kita ulangan Ra” Kata Diva
“WHAT? Kenapa lu ga’ bilang daritadi? Ya ampun, gue ga’  belajar lagi” Sahutku
Aku segera mengambil buku-buku yang berhubungan dengan matematika dari dalam tasku. Ku pelajari seputar tentang ‘logika’. Sial!! Tak ada satupun huruf dan angka yang masuk ke dalam otakku. Diva yang masih pucat melihatku dengan wajah yang bingung.
Kutenangkan diriku. “Tenaang Clara, lu bakalan bisa ngejawab tuh soal. Lu pasti bisa taklukin tuh soal kan ada Sisi hehehe” Batinku.
Saat Bu’ Rosa duduk di kursi yang disediakan khusus untuknya, Reno sang ketua kelas memberi aba-aba untuk memberi salam sebagai tanda penghormatan kepada BELIAU. Setelah itu, Bu’ Rosa membagikan soal. Keringat mulai bercucuran dari pori-pori kulitku. Dapat dipastikan, sekarang wajahku pucat. Sama halnya dengan keadaan Diva.
“Diva, mati kita” Seruku pada Diva yang hanya terdiam tanpa menggerakkan tangannya untuk mengambil ataupun melihat kertas ulangan yang telah dibagikan.
“Woii cebol!!” Kataku dengan sedikit beteriak tepat di telinga Diva.
Diva yang kaget dengan teriakan gratisku, kemudian mengusap-usap telinganya.
“Pelan-pelan woii” Katanya dan juga dengan sedikit berteriak
Bu’ Rosa yang masih membagikan soal pun melihatku dan Diva dengan wajah yang garang dan penuh makna. Aku dan Diva hanya cengengesan tidak jelas mendapat respon yang begitu mengancam.
“Elu sih!!” Kata Diva dengan suara yang sangat kecil
“Lu bilang apa sih?” Tanyaku
“Dasar budek!!” Bisik Diva
Aku menatap Diva sinis. Kemudian, aku mengerjakan soal dan sesekali berbalik ke arah Sisi (jika ada kesempatan) untuk meminta bantuan. Hanya sedikit soal yang bisa kujawab. Benar salahnya, itu urusan belakangan.
1 jam kemudian
Kukumpulkan hasil pekerjaanku (tidak sepenuhnya) kepada Bu’ Angel. Begitupun dengan Diva dan teman-temanku yang lain.

Pukul 14.45

Kriiing…Kriiingg
“Akhirnya” Helaku dan Diva bersamaan
“Clara, Div, lu mo ga’ ke rumah gue?” Seru Cathy
“For what?” Tanya Diva
“Biasalah.. Warnet getooh” Seru Cathy
“Okee deh.. Kalo warnet-warntan, gue mau dahh” Sahutku kegirangan
Diva menatapku dengan tatapan yang rendah.
“Lu mo ikut kaga’? Kita seneng-seneng deh di rumah Cathy
Aku, Diva, Kishy, Nana, Rara dan Yesyu memutuskan untuk pergi ke rumah Cathy. Berhubung karena besok adalah hari libur.
Kami menaruh –lebih tepatnya menitip- tas di rumah Cathy, kemudian pergi ke warnet yang tidak jauh dari rumah Cathy. Hanya berjarak beberapa kilometer *Whaat?* dari rumah Cathy.
Sesampainya di warnet, Nana masuk dan menanyakan apakah warnetnya full atau ada yang kosong. Dan jawabanya TIDAK ADA!!
Sial!! Mau kemana lagi kita ini?
“Eh.. Masih ada warnet lagi” Kata Cathy
“Dimana?” Tanyaku antusias
“Lu antusias banget sih!” Kata Nana, Rara, Yesyu dan Kishy berbarengan
“Ya iyalah.. secara, ini kan pekerjaan dan kebutuhan gue hahaha” Tawaku
Kami berjalan dan mengikuti Cathy. Saat sampai di warnet ke dua, hasilnya tetap sama. WARNET FULL !!
Kami memutuskan untuk kembali ke warnet pertama dan berniat menunggu makhluk yang berada di dalam keluar dengan sendirinya #gubrakk.
Saat dua orang keluar dari dalam, aku dan Kishy masuk dengan antusias
“Gue duluan yaa.. Eh Diva, duit lu dong. Empat rebu aja” Kataku
“Enak aja.. Pake modal lu ndiri dong..” Kata Diva
“Diva cantik, baik. Pliss yaa”
“Nih.. Balikin yaa”
“Siip deh bang” Kataku kemudian masuk mengikuti Kishy
Diva, Nana, Rara Yesyu dan Cathy menunggu hingga ada makhluk-makhluk lain yang keluar dari warnet tersebut. Dan akhirnya, satu per satu dari mereka masuk juga. Aku yang mengambil tempat paling belakang, memutuskan untuk pindah ke depan dengan alasan ingin berdekatan dengan Diva.
Diva, Yesyu dan Rara duduk berjamaah *heh?* sedangkan aku, aku duduk sendiri meratapi gambar (hanya gambar) Cho Kyuhyun yang ada di layar computer depanku. Sesekali, aku mengganggu Diva, Yesyu dan Rara yang sedang melihat info-info terbaru tentang artis-artis korea. Aku menangkap sesuatu yang aneh di antara alamat-alamat web yang dibuka Diva.
“Div, tolong lu buka blog ini” Suruhku pada Diva dan menunjuk salah satu halaman yang di sembunyikan olehnya
“Ga’ mau. Di dalam ada sesuatu yang ga’ boleh lu baca” Tolak Diva
“Sekali aja” Kataku dengan nada yang memelas
Diva pun membuka halaman yang kutunjuk. Aku berniat melihat alamat web yang tertera halaman tersebut. Tapi, hasilnya nihil.
“Sekali lagi Div!” Suruhku dengan sangat antusias
“Bikin repot aja lu. Ini yang terakhir yaa” Kata Diva
Aku mengedipkan mata. Kupasang mataku baik-baik. Diva membuka halaman tersebut dan YESS!! Aku berhasil melihat alamatnya. Aku kembali ke tempatku dan mengajak Rara untuk melihat apa sebenarnya yang di sembunyikan Diva pada blognya itu.
Rara terheran-heran membaca isi blog Diva. Begitupun denganku. Ternyata, dibalik keceriannya, tersimpan banyak kesedihan. Aku membaca semua curhatan yang ditulis Diva pada blognya tersebut.
Sudah 1 jam berlalu, kami memutuskan untuk kembali ke rumah Cathy demi mengambil tas yang sebelumnya kami titipkan disana, kemudian pulang ke rumah masing-masing. Nana yang ingin mengambil video yang telah di-download oleh Kishy sewaktu di warnet tadi, berniat untuk meminjam FD nya. Dengan terpaksa, kami menunggu sampai proses pen-copy-an selesai.
Aku memutuskan untuk meminjam FD Diva. Dan ternyata, hatinya yang baik bak malaikat yang berperawakan iblis meminjamkanku. Proses pen-copy-an pun berlanjut.
Setelah selesai dengan semua urusan, kami pun kembali ke alam masing-masing dengan membawa banyak kue #plakk maksudnya hiburan =.=”.

Sesampainya di rumah
Aku membuka laptop dan memasukkan FD Diva. Kupindahkan semua video yang telah di-download oleh Kishy ke folder khusus. Selanjutnya, kutelusuri semua isi FD Diva. Ada sebuah folder yang berisikan cerita-cerita yang entah cerita apa. Kubuka satu per satu cerita tersebut. Betapa kagetnya diriku. Ternyata cerita itu adalah cerita tentang pengalaman dirinya. Kuarasakan tubuhku berguncang. Aku menangis. Ternyata, dibalik keceriannya selama ini, tersimpan banyak rahasia yang baru kutahu sekarang. Aku membuat surat untuk Diva pada sebuah kertas.


Dear Diva
Lu sabar aja yaa Div. Gue yakin, lu bisa ngejalanin hidup lu. Entah itu lu kembali menjadi anak yang dibanggakan oleh guru dan tidak jomblo seperti gue *itu sih karena gue yang mau hahaha*.
Yang terpenting, sayangilah mereka (lu tau kan?) dan buatlah mereka bangga.
Mudah-mudahan surat ini bermanfaat buat lu.

By : Clara

Senin, 19 Maret 2012

Lesson For Life - Charice Pempengco

Lagu Charice yang satu ini bagus banget, menurut gue sih. Gue kasih deh lirik sama audionya, biar feelnya kerasa gituloh :p

Looking in the mirror
Tell me tell me what do you see
I see a star getting ready for the next movie scene
I let go of the day when I imagine


That life is a dream
And I've thought everything
It's not what it seems
It's all over, it's over


Along comes a heartache,
Just to make you stronger inside
Along comes a heartache,
Just to let you know you're alive
And that's a lesson for life
A lesson for life, life, life
A lesson


Though sometimes I'm awake
I still feel stuck in fantasy
So jealous of birds, the places
They've been and what they've seen
If I could fly, what would it be like


That life is a dream
And I've thought everything
It's not what it seems
It's all over, it's over


Along comes a heartache,
Just to make you stronger inside
Along comes a heartache,
Just to let you know you're alive


Why should I bother with reality
Rather pretend to live lavishly
I'll make a ship and swim the seven seas
If I wanna, until


Along comes a heartache,
Just to make you stronger inside
Along comes a heartache,
Just to let you know you're alive


Along comes a heartache,
Just to make you stronger inside
Along comes a heartache,
Just to let you know you're alive
Just another lesson for life
Just another lesson




Minggu, 18 Maret 2012

Gak Jelas

Assalamu Alaikum~


Halohaa, gue balik lagi nih. Postingan gue kali ini adalah.. adalah.. adalah apa coba? *gubrak*. Sorry, gue cuman bercanda doang, justkid gitu deh *alay*

Kenalin nih, gue Ulfah. Gak ada tambahan nama di depan, belakang atau tengah. Intinya nama gue 'ULFAH' doang. Umur masih 12 tahun.  Berperawakan biasa-biasa aja, kumisan, rambut botak kinclong, dan brewokan *gue digampar nyokab*

Persis kan sama ciri-ciri gue? lol
ITULAH GUE!! *maksa banget ya?*

Dan siapa saja yang menyemangati gue sampe sekarang?

1. Keluarga besar gue (Gue gak punya fotonya *mati*)

2. TMc (The Master Community)

Kejadiannya waktu porseni kelas 3 SMP *mengenang*

Di rumah Nurul Thayyibah
Di teras mesjid (?)

Perpisahan diiringi kartu remi dan bedak baby

TMc (The Master Community)

TMc belajar ngedit

Ngumpul (bukan reunian)
           Mengenang masa lalu, silam dan lampau. TMc yang gue sayang dan akan selalu terpatri di dalam seluruh organ tubuh gue *kebanyakan*. Foto-foto itu mengingatkan gue kalau dulu gue juga PERNAH ALAY. Tragis banget -_-

2. NEWTON (New Generation of Exact One)

Huahahaha *ngakak*

Kasian yang gak keliatan :p

Gue gak ada disini :(

3. AUTIS (Gak tau kepanjangannya apa)

Cover disket

SNSD (Smart Nice Sexy and Delicious) *aneh*
Nina, Sum, Fina

4. Super Junior

SUPER JUNIOR

Cho Kyuhyun *lovelove*

Kim Jongwoon *unyu-unyu*

5. Charice Pempengco

Masa depan gue *kata Tini*

so sekseh~ :))

new haircut

Segitu aja deh postingan gue, udah ngantuk ditambah perut keroncongan, feelnya dapet banget. Postingan gue rada gak nyambung ya? Biarin deh, asal gue bahagia dunia akhirat :D

see you at the next story *mendadak jadi Dora*

Bye :))

Kamis, 08 Maret 2012

Charice Infinity Tour Jakarta

7 Maret, Tennis Indoor Senayan Jakarta disesakkan oleh CHASTERS (penggemar Charice Pempengco) dan itu membuat gue galau abizt sobat, karena :

Gue gak bisa nonton bersama ribuan CHASTERS.


Gue gak bisa dengerin suaranya secara live.


Gue gak bisa dapat kesempatan buat jabat tangan, dapat tanda tangan *oke ini gak mungkin*.

Dan masih banyak hal-hal lain yang gak bisa gue lakuin kalau gak ketemu Charice, oh.. poor me -,-

Daripada gue galau mikirin konser Charice yang gak bisa gue nonton Charice secara langsung, secuil ide terlintas di pikiran gue. "Kayaknya download video Infinity Tour-nya Charice bisa bikin galau gue berkurang deh?" Saat itu gue membatin, lalu lampu berdentang dengan horror dan jam bersinar denga terang *gak kebalik kan :p*



Tanpa menunggu mamah dan papah kembali muda, adek-adek gue terlahir kembali dan temen-temen cewek gue salto-an, gue putuskan untuk mencari info seputar konser, baik itu foto, video, maupun lagu yang TELAH dinyanyikan *galau banget nulisnya* . Gue nunggunya lama banget, maklum si Speedy lemot banget, belum lagi nunggu buat downloadnya -__-

Charice cuman 3 kali ganti baju dalam performance-nya. Panggung, latar, dan tata lampunya sederhana banget. Panggunya juga gak seluas SS4-nya Super Junior. Tapi aksinya memukau banget, bisa menghibur ribuan penonton, termasuk gue yang cuman nonton lewat video download-an -,-

Daripada gue banya cincong, mending liat fotonya Charice aja. Mungkin gak penting bagi beberapa orang, tapi ini penting banget buat gue dan para CHASTERS.


Ini setelan rambut barunya Charice. Keren kan? o.O


Nah, yang ini gue tau dong. Charicenya lagi nyanyi.
Lo liatin aja gayanya :p

Ini sama bandnya
Udah, segitu doang foto yang bisa gue share *males hehehe #plakks

sekarang beralih ke setlist-nya

21 songs

Videonya bisa di download andrerafiahmad's channel. Cuman fancam sih, tapi asik kok, daripada gak nonton sama sekali? Gue gak sempat buat cari HighQuality videonya hahaha..

Segitu aja yang bisa gue bawain *emang ceramah?* Bagi yang gak tau Charice, siapa dia, dari mana asalnya, dan bagaimana kehidupannya, bisa cari infonya di wikipedia atau kapanlagi dan situs lainnya :p

Nonton juga yaa Music Videonya, Official lho~ ._.

1. Louder


2. One Day


3. Pyramid (Ft. Iyaz)


Bye :))